9/06/2009

BENARKAH KITA MENGINGINKAN SYURGA ?

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,(QS. Al Imran (3):133)

Syurga adalah tempat yang sangat indah dan luas serta susah terbayangkan oleh akal pikiran manusia karena keterbatasan akal pikirannya. Al Qur’an menggambar-kannya begitu mendetail bagaimana keadaan syurga dan perilaku penghuninya.Diantaranya adalah dalam firman Alloh Ta’ala :

Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) syurga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.Dan naungan (pohon-pohon syurga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kaca,(yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.(Yang didatangkan dari) sebuah mata air syurga yang dinamakan salsabil.Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.Dan apabila kamu melihat di sana (syurga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.(QS.76 Al Insan:12-21)

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam syurga-syurga itu, mereka mengatakan:"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu".Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqoroh(2):25)

Masuklah kamu ke dalam syurga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan".Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam syurga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya". (QS. Az Zukhruf(43):70-71)

(Apakah) perumpamaan (penghuni) syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahanam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? (QS.Muhamad (47):15)
Begitulah Alloh menggambarkan tentang keindahan dan kenikmatan syurga sebagai balasan bagi orang-orang yang mu’min. Gambaran tentang syurga ini tidak akan didapat selain dalam Islam.Tentang syurga Rosululloh telah bersabda yang diriwayatkan, dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, ia berkata, “Kami berkata, “Wahai Rasulullah,ceritakan kepada kami tentang syurga, bagai-mana bangunannya?”.Beliau menjawab,“Batu-batanya dari emas dan perak, polesannya adalah minyak kesturi yang semerbak, kerikilnya adalah mutiara dan yaquth, dan pasirnya adalah za’faran. Siapa yang masuk ke dalamnya akan merasa nikmat dan tidak bersedih hati, kekal dan tidak mati. Bajunya tidak basah dan keremajaannya tidak sirna.”(Hr.At Tirmidzi dan Ahmad)
Hadist diatas menggambarkan bagaimana keindahan bangunan syurga, dan masih banyak lagi hadist yang menjelaskan kehidupan sehari-hari dalam syurga serta masih banyak pula berbagai macam kenikmatan di dalamnya yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia. Maka sudah semestinya apabila setiap orang menginginkannya, dan sudah sewajarnya apabila seseorang berkorban untuk mendapatkan kenikmatannya, sudah seharusnya berjuang jika ingin memperolehnya, dan harus menempuh suatu jalan yang telah ditetapkan Alloh bila ingin sampai pada tujuannya.
Syurga yang penuh kenikmatan tersebut tidak diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mau berkorban untuknya, ia tidak disediakan bagi orang yang bakhil dalam mengorbankan apa yang dimilikinya untuk mendapatkan-nya, ia tidak pula disediakan bagi orang yang berangan-angan untuk meraihnya namun tidak sudi untuk menem-puh jalannya. Maka tidaklah pantas bagi orang yang telah mengaku cinta kepada Allah dan berangan-angan untuk mendapatkan Syurga-Nya, namun ia asyik dengan kemak-siatan, selalu berfoya-foya, dan tidak memiliki perhatian terhadap urusan agamanya.
Mana mungkin seseorang akan mendapatkan kesuksesan kalau ia tidak mau berjuang, tidak mau berjerih payah, tidak mau mencucurkan keringat, menga-lirkan air mata dan tidak mau berkorban sama sekali. Apalagi yang diinginkannya adalah syurga, kenikmatan yang kekal abadi. Jalan menuju syurga adalah jalan yang penuh rintangan, jalan yang penuh tantangan, dan jalan yang sangat tidak menyenangkan bila diukur dengan kehidupan dunia. Disebut-kan dalam sebuah hadits
“……dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Syurga itu dikelilingi dengan oleh berbagai hal yang tidak menyenangkan, dan neraka itu dikelilingi oleh nafsu syahwat”.
Hadits diatas memberitahukan kita bahwasanya syurga Allah itu dikelilingi dengan berbagai hal yang umumnya tidak disukai oleh manusia. Sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan sampai akhir zaman nanti memang demikian jalan menuju surga, mereka yang dijamin masuk syurga adalah orang-orang yang dalam hidupnya penuh pengorbanan termasuk pengorbanan jiwanya. Siapa saja orangnya yang mengi-nginkan syurga, ia harus siap dan bersedia untuk menem-puh jalan yang penuh dengan onak dan duri, penuh dengan ujian dan cobaan, penuh dengan halangan dan rintangan. Orang yang menginginkan syurga harus siap menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, ia juga harus siap mengorbankan apa saja yang ia miliki, dari hartanya, waktunya, tenaganya, bahkan ia harus siap mengorbankan nyawanya.
Orang yang menginginkan masuk syurga adalah mereka yang mau mengorbankan apa yang mereka punya. Mereka harus bersaing dengan banyak orang untuk mendapatkannya bukankah penduduk syurga dibanding penduduk neraka adalah lebih sidikit. Alloh Ta’ala telah berfirman bahwa kebanyakan manusia adalah ingkar dan tidak bersyukur.

89. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).

.

243. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu" , kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

, artinya diantara 1000 orang hanya 1 orang yang menjadi penduduk Syurga.Tidak mungkin rasanya kalau bersaing dengan 1000 orang untuk mendapatkan satu tiket kecuali harus dengan pengorbanan yang besar baik harta maupun tenaga bahkan jiwa.

Ibarat syurga itu adalah satu kota yang untuk memasukinya harus menggunakan satu tiket, sementara tiket itu bisa diperoleh di kota lain yang untuk mendapatkannya harus diperebutkan dengan 1000 orang,sedangkan mereka tahu bahwa setelah satu tiket diambil oleh salah seorang dari 1000 orang diantara mereka maka kota tersebut akan terbakar habis, tanpa terkecuali. Alangkah dahsyatnya keributan yang terjadi orang yang memperebutkan satu tiket untuk keselamatan tersebut, tentu mereka akan mengerahkan seluruh kekuatan dan kemampuan serta mengorbankan apa yang ia punya demi mendapatkan tiket keselamatan ke syurga. Demikian pula semestinya orang yang menginginkan syurga maka apabila menginginkan syurga harus tidak banyak pertimbangan dunia kecuali pertimbangan syari'ah, selagi berdasar Al Qur'an dan Hadist shahih serta menancapkan niat hanya mencari ridlo Alloh semata maka apapun kata orang, meskipun halangan dan ancaman di depan mata tetap harus berjalan.Karena disitulah manis-nya iman yang akan berbuah syurga.
Orang yang berangan-angan masuk syurga sementara dia belum pernah diuji disindir oleh Allah Ta’ala dengan firman-Nya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagai-mana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya ,“Kapankan datangnya pertolongan Allah? ”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” ( QS.Al Baqorah ;214)
Orang yang ingin mendapatkan syurga akan senantiasa terpampang dihadapannya seribu satu rintang-an yang tidak diingini oleh hawa nafsunya, yang mana hawa nafsu manusia cenderung kepada hal-hal yang menyenang-kan, dan berfoya-foya. Orang yang mengi-nginkan syurga harus siap mengarahkan nafsunya kepada hal-hal yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan mence-gahnya dari larangan larangan Allah, bukan mengikutinya.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu pernah berkata: “Enam perkara, apabila ada pada diri seseorang maka dia betul-betul mencari Syurga dan menjauhi neraka, yaitu: 1). Mengenal Allah kemudian ia mentaati-Nya, 2). Mengenal setan kemudian ia memusuhinya, 3). Mengenal kebenaran kemudian ia mengikutinya, 4). Mengenal kebatilan kemudian ia menjauhinya, 5). Mengenal dunia kemudian ia mengesampingkannya, 6). Mengenal akhirat kemudian ia memburunya”.
Akhirnya kembali pada diri masing-masing, sudah benar-benarkah kita menginginkan syurga ? Kalau memang benar sudahkah enam perkara yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib Radiyallahu’anhu sudah merasuk dalam diri kita dan mengamalkannya?
Sementara mengenai penduduk syurga Rosululloh Shallallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan yang telah diriwayatkan oleh Bukhori dari Usamah bin zaid “Aku berdiri didepan pintu syurga dan melihat bahwa sebagian besar dari orang orang yang masuk syurga adalah orang-orang miskin dan papa sedangkan yang kaya tertahan, sementara penduduk neraka diperintahkan untuk dibawa kedalam neraka.” Dan akhirnya Ada baiknya kita renungkan apa yang dikatakan Yahya bin Mu’adz, “Seandainya anak Adam itu takutnya kepada Alloh seperti halnya takutnya kepada kemiskinan maka tentulah dia akan tertuntun menuju syurga.” Wallohu’alam bi showab.








Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Syurga itu dikelilingi dengan berbagai hal yang tidak menyenangkan, dan neraka itu dikelilingi oleh nafsu syahwat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar