9/06/2009

CARILAH DUNIAMU

" Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (untuk kebahagiaan) akherat, tetapi janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi ...." (QS. Al-Qashsash:77)

Sudah menjadi tabiat manusia bahwa manusia itu sangat mencintai kehidupan dunia dengan segala keinda-hannya. Seringkali karena cintanya terhadap kehidupan dunia mereka melupakan kehidupan akherat padahal kehi-dupan dunia itu bersifat sementara, sedangkan kehidupan akherat bersifat abadi.Firman Alloh diatas adalah memerin-tahkan manusia untuk mencari kehidupan yang abadi terlebih dahulu namun dilarang meninggalkan atau melu-pakan kenikmatan kehidupan dunia yang fana.

Dalam kenyataan sekarang ini kebanyakan manusia lebih cenderung mengutamakan kehidupan dunia daripada akherat. Manusia lebih bangga dengan harta yang melimpah, rumah mewah, kebun luas dan kendaraan yang selalu berganti model terbaru daripada beramal untuk bekal akheratnya.Betapa banyak orang yang begitu sungguh-sungguh dalam membangun rumahnya yang mewah dan membeli mobil yang akan ditiggalkannya sementara kewajiban memenuhi rukun islam kelima yang akan menjadi bekal baginya diakhirat justru dikesam-pingkan,tanpa ada kesungguhan bahkan menunda nunda dengan seribu alasan. Bahkan tidak jarang mereka menu-naikan Haji hanya karena ingin mendapat gelar Haji atau malu dengan tetangga dan kerabatnya. Dan yang lebih ironis lagi mereka berusaha memenuhi rukun islam kelima dengan biaya dinas sedangkan mereka sangat ringan membelanjakan hartanya untuk kesenangan sesaat. Tidak-kah mereka ingat Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasalam telah bersabda “Anak Adam berkata: hartaku-hartaku, dan apakah yang menjadi hartamu wahai Anak Adam kecuali, apa yang kalian makan hingga habis, yang kalian pakai hingga usang dan apa yang kalian sedekahkan dijalan Alloh maka ia kekal bagimu.” (HR.Muslim)

Mencari dunia untuk keperluan kehidupan di dunia adalah merupakan kewajiban bagi setiap orang karena masing-masing mempunyai kewajiban pada Alloh Ta’ala, kewajiban pada diri sendiri, dan juga kewajiban pada tetangga, akan tetapi bagaimana pun caranya seseorang dalam mencari kehidupan dunia tetap harus menempatkan kehidupan dunia itu pada tempat yang semestinya. Bukan pada tempatnya apabila kehidupan dunia ini seolah-olah dijadikan kehidupan yang abadi sehingga dalam mencari-nya harus dikejar tanpa kenal waktu.

Bagi setiap orang beriman dalam menjalani hidup di dunia ini harus meyakini bahwa kehidupan dunia ini merupakan kehidupan yang akan segera berakhir, kehidu-pan yang penuh tipuan sedangkan kehidupan akherat adalah kehidupan yang kekal. Kehidupan akherat adalah tempat kenikmatan atau kesengsaraan yang hakiki tergan- tung dari amal perbuatan yang dilakukannya didunia ini, maka sudah sewajarnya kalau sekiranya kehidupan akherat lebih diutamakan daripada kehidupan dunia.

Bekerja keras membanting tulang untuk mencari kehidupan dunia syah-syah saja namun semua itu tidak boleh menyimpang dari niat hanya semata-mata untuk mencari ridlo Alloh. Karena bagi orang beriman dengan keimanan yang benar, kekayaan atau pun harta yang diusahakannya tidak lain hanyalah sarana dalam rangka menuju ketaatan kepada Alloh. Mereka menyadari bahwa apa yang dia usahakan ada hak bagi anak yatim, faqir miskin, dan orang yang berjuang di jalan Alloh, dia mencari kekayaan dunia bukan untuk berfoya-foya atau berbangga-bangga tetapi hanya sebagai sarana mende-katkan diri kepada Alloh azza wa jalla. Bagi manusia yang mencari dunia untuk akhiratnya, Alloh Subhana Wata’ala telah berfirman :

"Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat, maka akan Kami tambah keuntungan tersebut baginya dan barang-siapa menghendaki keuntungan di dunia, maka Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian di akhirat" (QS.Asy-syura:20)

Sedangkan bagi manusia yang dalam mencari (mengumpulkan) kekayaan dunia hanya untuk ditumpuk dan dinikmati serta untuk bersenang-senang dan ber-mewah-mewah didunia ini,Alloh Subhana Wata’ala telah memberi peringatan kepadanya dalam firman-Nya :

"Biarkan mereka (di dunia) makan dan bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)."
(QS. Al-Hijr :3)

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilempar-kan kedalam (neraka)Huthomah."(QS.Al-Humazah :1-3)

Begitulah Alloh Ta’ala memberi peringatan bagi manusia yang dalam mencari dunia hanya semata-mata untuk dinikmati dalam kehidupan didunia ini,mereka mencari dunia bukan sebagai sarana untuk beribadah kepada Alloh tetapi untuk bermewah-mewah semata. Barangsiapa melakukan yang demikian itu maka bagi mereka tidak lain balasannya adalah dimasukkan kedalam neraka Huthomah.

Dan bagi siapapun yang menginginkan kesenangan kehidupan dunia ini, maka Alloh akan memberikan balasan apa yang telah mereka usahakan dari pekerjaan didunia ini dengan sempurna dan mereka tidak akan dirugikan dalam menikmati apa yang telah diusahakannya yang berupa kesenangan hidup didunia sebatas yang Alloh telah tetap-kan baginya. Mereka itu diakhirat tidak akan memperoleh apapun kecuali neraka yang menyala. Alloh berfirman dalam Al Qur'an.

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhi-asannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka usahakan itu."(QS. Hud: 15-16)

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." ( QS. Al-Isro' :18-19)

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasalam mengingat- kan mereka yang menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan hidupnya, dengan sabdanya:

Dari Zaid bin Tsabit r.a.berkata: Rosululloh SWT bersabda :"Barangsiapa yang menjadikan dunia tujuannya, maka Alloh akan mencerai beraikan urusannya dan menja-dikan kemiskinan menghantui dirinya serta tidak akan datang dunia kepadanya kecuali apa yang telah ditetap-kan,dan barangsiapa yang menjadikan akhirat itu niatnya, maka Alloh menghimpunkan segala urusannya serta menjadikan rasa kaya dihatinya, dan dunia akan mendata-nginya sedang ia tidak diharapkan" (HR.Ibnu Majjah)

"Biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya, biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya, biarkanlah dunia itu untuk penggemarnya! Barangsiapa yang mengambil dunia mele-bihi keperluannya, niscaya ia akan menemui ajalnya dalam keadaan tidak sadar"(HR.Bazzar).

Dari ayat dan hadist diatas dapat diambil pelajaran bahwa manusia dipersilahkan mencari dan mengambil dari kenikmatan dunia, manusia diberi keleluasaan untuk memilihnya akan dinikmati didunia ini ataukah bersabar menunggu balasan di akherat nanti. Bagi orang yang beriman tentu mereka akan mengambil kenikmatan dunia sekedar untuk sarana beribadah kepada Alloh dan tidak sampai melebihi dari yang semestinya serta tidak menja-dikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Karena mereka menyadari bahwa makan hanyalah untuk menyambung hidup dalam rangka beribadah kepada Alloh bukan untuk selainnya, sehingga dia pun berhati-hati dalam masalah makan, mereka mencari makan-makanan yang sehat untuk hatinya dan sehat pula untuk jasadnya yaitu makan yang halal dan baik.

Sedangkan bagi mereka orang-orang kafir hidup di dunia ini tidak lain hidupnya untuk makan dan menikmatinya, mereka makan seperti makannya binatang dan mereka pun menempatkan dunia sebagai tujuan hidupnya. Kehidupan mereka tidak lain hanyalah untuk makan dan mengikuti hawa nafsunya, sehingga mereka tidak memperdulikan makanan itu halal atau haram yang terpenting sehat bagi jasadnya, kesehatan hatinya tidaklah dipikirkan orang yang berbuat demikian pada hakekatnya mereka mempunyai hati tetapi sebenarnya hati mereka telah berubah seperti hati binatang, hidupnya tiada lain kecuali untuk makan dan menuruti nafsunya. Alloh berfirman dalam Al Qur’an :

” Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS.Muhammad ( 47):12)

Selanjutnya, marilah kita merenungkan apa yang di sabdakan Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasalam dan yang dikatakan Shahabat Ibnu Mas'ud Ra:

Dari Abu Hurairah Ra. Berkata :Saya mendengar Rosululloh bersabda :

”Ingatlah bahwa dunia itu terkutuk, terkutuk semua yang ada padanya kecuali dzikir kepada Alloh,dan yang semisalnya, orang ‘alim dan yang pelajar”(HR.Tirmidzi)

Ibnu Mas'ud Ra,berkata;
"Barangsiapa yang menginginkan akhirat, ia akan korbankan dunianya. Dan barangsiapa menginginkan dunia ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaumku ! korbankanlah dunia yang fana ini untuk meraih akhirat yang abadi.” Wallohu’alam bi showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar