9/06/2009

DUNIA TEMPAT UJIAN

Sungguh apabila dunia ini bukan tempat ujian pasti dunia akan terbebas dari aneka macam penyakit, dan segala bentuk kesedihan, serta berbagai macam pende-ritaan. Dunia tentu akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi manusia-manusia pilihan, yaitu para nabi dan Rosul.Apabila dunia bukan tempat ujian sudah pasti para utusan Allah hidup bermewah-mewah dengan istana yang megah gemerlap, berhiaskan emas permata dan kebun luas yang penuh dengan beraneka macam buah-buahan.Tetapi apakah demikian kehidupan para utusan Allah ? Sungguh tidak sekali-kali tidak,yang terjadi adalah kebalikan dari kemewahan,mereka menderita didunia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik yaitu kehidupan akhirat.

Tengoklah kisah dari Nabi Ayub ‘Alaihi Salam yang diuji oleh Alloh dengan penyakit kulit berkepanjangan hingga ia dikucilkan dan diusir dari kampungnya serta dibuang ditempat sampah akibat bau busuk penyakitnya. Nabi Nuh ‘Alaihi Salam yang mengalami ejekan dengan dilempar kotoran dari kaumnya dan harus berpisah dengan anaknya yang ditenggelamkan Allah bersama kaumnya karena tidak mengikuti ajaran ayahnya, Nabi Zakaria ‘Alaihi Salam yang harus sembunyi karena dikejar akan dibunuh oleh penguasa saat itu yang akhirnya tertangkap dan dibelah tubuhnya, Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam yang dibakar oleh rajanya, Nabi Yunus ‘Alaihi Salam yang harus hidup berbulan-bulan dalam gelapnya perut ikan paus, Nabi Musa ‘Alaihi Salam yang dikejar-kejar oleh raja beserta bala tentaranya, dan begitu juga dengan Nabi akhir zaman Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam yang tidak luput dari cacian sampai ancaman pembunuhan oleh kaumnya. Kisah diatas menunjukkan bahwa dunia ini adalah tempat ujian, tempat dimana manusia harus berjuang mengalahkan tipu dayanya, tempat dimana manusia harus menegakkan syari'ah-Nya dengan segala resiko dan konsekwensinya

Dan lebih lanjut lihatlah bagaimana kehidupan Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam mensikapi ujian dunia,dalam sebuah hadist diriwayatkan bahwa Rosululloh tidur-tiduran diatas tikar yang membekas pada lambungnya. Umar bin khatab ra. pun masuk menemui beliau, ketika ,beliau bangun Umar mengusap lambung beliau seraya berkata :" Ya Rosululloh bagaimana seandainya saya ambilkan kasur atau tempat yang lebih halus daripada ini?"Rosululloh saw bersabda :"Apalah artinya dunia bagiku, dan apalah artinya permisalanku dengan dunia ini kecuali seperti seorang pengendara yang mengembara pada hari yang terik lalu berteduh dibawah pohon sesaat dari siang hari kemudian pergi mening-galkannya." (HR.Ahmad)

Dalam satu riwayat lain Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
"Dunia ini bagaikan penjara bagi orang beriman dan syurga bagi orang-orang kafir" (HR.Muslim, Tirmidzi,dan Ahmad)

Dan dalam sebuah hadist sahih ditegaskan bahwa Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
”Orang yang mendapat ujian paling berat adalah para Nabi,lalu orang –orang sholih,kemudian yang semisal dan seterusnya.”

Selain para Nabi dan Rosul banyak contoh dari orang-orang shalih dan para ulama yang harus menderita karena ujian didunia ini, mereka dipenjarakan karena keyakinannya dalam membela kebenaran, dan hampir diseluruh penjuru negeri yang disitu ada ulama yang berpegang teguh pada Al Qur'an atau mengikuti Rosululloh dengan benar maka sudah hampir bisa dipastikan disitu ada ulama teraniaya serta tak jarang harus berujung penjara bahkan pembunuhan. Contoh sebagian kecil ulama-ulama yang mengalami ujian penderitaan yang kini sebagai rujukan ummat Islam diseluruh dunia,disana ada sederet nama antara lain : Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnul Al Jauzi, Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah yang sampai akhir hayatnya meninggal dipenjara, Sayid Qutb yang hidupnya berakhir ditiang gantungan oleh penguasa, sedangkan dari dalam negeri Indonesia muncullah nama Buya Hamka yang terkenal dengan tafsir Al Azhar yang ditulis dalam penjara, Munawar kholil yang terkenal dengan buku sirah "Kelengkapan Tarikh" serta buku "Kembali Pada Al Qur'an dan Sunnah", dan masih banyak lagi sederet nama yang tak terhitung jumlahnya. Maka ujian adalah seolah-olah sudah melekat dan menjadi hal yang lazim bagi penyeru kebenaran hingga akhir zaman nanti, dan akan senantiasa ada orang yang memper-juangkan kebenaran meskipun harus teraniaya dan menderita.

Dunia memang merupakan tempat ujian karena dengan ujian itu Allah akan menempatkan hamba-Nya yang lolos dari ujian pada tempat yang tinggi, tempat yang tidak terbayangkan dengan akal manusia yaitu syurga. Dan hanya dengan ujian itu pulalah akan nampak mana yang benar-benar bertaqwa kepada Allah Ta’ala dan mana yang bermain-main dalam ketaqwaannya. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda :

"Sesungguhnya Alloh pasti menguji salah seorang dari kalian dengan ujian sebagaimana salah seorang dari kalian menguji emasnya di api,maka diantara mereka ada yang keluar dari ujian seperti emas murni,Orang itulah yang diselamatkan Alloh dari dosa-dosanya.Ada diantara mereka yang keluar dari ujian yang kualitasnya dibawah emas murni,orang itulah yang ragu-ragu.Dan ada diantara mereka yang keluar dari ujian seperti emas hitam. Itulah orang-orang yang terjerumus dalam fitnah." (HR. Ibnu Abu Dunya)

Begitulah Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam memberi perumpamaan terhadap ujian yang menimpa pada seseorang, diantara manusia yang diuji ada yang keluar dari ujian semakin giat dalam mendekatkan diri kepada Allah, ada juga yang dengan ujian itu mereka menjadi pasif terbawa angan-angan sambil menunggu apa yang akan terjadi dikemudian hari, dan ada pula yang dengan ujian itu mereka jadi lari atau takut melakukan sesuatu khawatir apabila ujian menimpanya lagi, mereka menukar akherat dengan dunia.

Dari keterangan-keterangan diatas sangatlah jelas bahwa dunia ini adalah tempat ujian, setiap ujian telah dicontohkan oleh para utusan Allah, mulai dari ujian berupa ejekan atau hinaan, penderitaan hidup sampai dengan pembunuhan. Dengan demikian apabila kita mendapat ujian tinggal mencontoh sikap para utusan Allah ketika beliau menerima ujian yang sama dengan apa yang menimpa kita, dengan meneladaninya insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat.Contoh yang sangat sederhana adalah apabila kita sakit maka kita harus bersikap seperti sikapnya nabi Ayyub ‘Alaihi Salam. Dan bila kita memper-juangkan agama Allah mendapat tantangan maka demikian pula yang dialami oleh para utusan Allah.

Semoga Alloh memberi kesabaran dan ketabahan serta menguatkan kita untuk tetap istiqomah di jalan Alloh dalam menghadapi ujian-ujian dunia.Amin. Wallohu'alam bi Showab.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar