9/06/2009

HARTA DITANGAN ORANG SHOLIH

"Wahai Amru sebaik-baiknya harta adalah harta yang berada ditangan orang sholeh"
(HR. Bukhory dan Imam Ahmad)


Sungguh harta bagi orang yang sholeh hanya sekedar berada ditangannya bukan didalam hatinya.Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan harta sebagai sarana untuk melindungi badan dalam rangka untuk melindungi jiwa yang merupakan tempat untuk mengenal Allah, beriman kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mencintai-Nya, membenarkan Rosul-Nya, kitab-Nya, malaikat-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya.Harta juga sebagai sarana untuk memakmurkan dunia dan akhirat.

Harta ditangan orang sholeh adalah sendi utama ibadah dan ketaatan. Dengan harta seseorang bisa mem-bantu meringankan orang lain, membangun masjid, dengan harta pula seseorang bisa menunaikan ibadah haji dan umroh juga menopang jihad di jalan Allah, serta untuk kepentingan - kepentingan lain yang membawa dirinya kepada kedekatan pada Allah sebagai pemilik kekayaan yang sebenarnya.

Ada pun harta menurut para ulama adalah :

Sufyan Ats-Tsauri berkata," Harta pada zaman kita adalah senjata."

Abu Ishaq As-Sabi'i berkata," Mereka berkata bahwa kaya ialah mendukung agama"

Muhammad bin Al-Munkadir berkata,"Yang paling baik membantu ketaqwaan adalah harta".

Begitulah beberapa ulama berpendapat tentang harta, berdasar perkataan para ulama diatas betapa pentingnya harta dalam kehidupan didunia ini maka sudah sewajarnya jika harta itu akan lebih utama ditangan orang sholeh daripada orang yang tidak berilmu atau lainnya. Untuk mempertegas bagaimana mulianya harta ditangan orang yang sholih.Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam. bersabda :

"Tidak boleh iri kecuali kepada dua orang, orang yang diberi Alloh Al Qur'an kemudian ia berdiri dengannya pada pertengahan malam dan siang, dan orang yang diberi Alloh harta kemudian ia mengifaqkannya pada pertengahan malam dan siang "( HR. Bukhory dan Muslim )

Bagaimana peran dan kedudukan harta bagi manusia, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda "Tiga hal yang aku bersumpah atas mereka dan aku memberikan wasiat kepada kalian maka jagalah. Adapun ketiga hal yang aku bersumpah atasnya: Sesungguhnya kekayaan seorang hamba tidak berkurang karena sedekah, tidaklah seorang hamba didzalimi dengan suatu kedza-liman kemudian ia bersabar terhadapnya maka Allah Azza wa Jalla menambah kemuliaan dengannya, dan tidaklah seorang membuka pintu mengemis maka Allah membuka baginya pintu kemiskinan. Adapun wasiat yang aku berikan pada kalian dan jagalah wasiat tersebut, Sesungguhnya dunia ini milik empat kelompok: Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu kemudian dengannya ia bertaqwa kepada Alloh, dan dengan hartanya ia menyambung hubungan sanak kerabat, serta mengetahui hak Allah didalamnya, maka orang tersebut berada dalam tingkatan yang paling baik disisi Allah. Kedua, orang yang dianugerahi ilmu oleh Allah dan tidak dianugerahi harta, kemudian ia berkata" Seandainya aku mempunyai harta, maka aku akan berbuat seperti yang diperbuat oleh si Fulan (orang yang diberi harta dan ilmu)". Kemudian Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda:," Maka pahala kedua orang tersebut sama". Ketiga, orang yang dianugerahi Alloh harta tapi tidak dianugerahi ilmu; ia mempergunakan hartanya tanpa ilmu, dengannya ia tidak menyambung hubungan sanak kerabat, dan tidak menge-tahui hak Alloh didalamnya. Orang ini ditingkatan yang paling jelek disisi Alloh. Keempat, Seorang hamba yang tidak dianugerahi Alloh harta dan ilmu, dan ia berkata, "Seandainya aku mempunyai harta, pasti aku berbuat seperti perbuatan si Fulan". Rosululloh bersabda," orang tersebut seperti apa yang diniatkan dan dosanya sama."(HR. Ahmad juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi dengan lafaz yang berbeda)

Hadist tersebut menggambarkan dengan jelas bagaimana kedudukan harta pada manusia, harta ditangan orang yang sholih akan menjadikan mulia disisi Alloh sedangkan harta ditangan orang yang tak berilmu akan menjadikannya kehinaan disisi Allah. Meskipun harta itu bermanfaat dan penting dalam kehidupan seseorang namun perlu diingat pula bahwa harta itu merupakan sarana ujian buat manusia, Allah Ta’ala telah mengingatkannya dalam Firmannya :

"Sesungguhnya kalian akan diuji tentang harta dan diri kalian, dan kalian akan banyak mendengar perkataan yang menyakitkan hati"(QS. Al-Imron:186)

Begitu juga Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasalam telah memberi peringatan bahwa harta itu adalah cobaan bagi ummatnya, beliau bersabda :

"Sesungguhnya setiap ummat mempunyai cobaan dan cobaan bagi ummatku adalah harta"
(HR. At-Tirmidzi hadist hasan).

Sedangkan Ali Radiyallohu 'anhu berkata :

"Dunia adalah negeri orang yang sehat didalamnya akan tua. Orang yang sakit didalamnya akan menyesal. Orang yang miskin didalamnya akan sedih. Orang kaya didalamnya diuji.Pada yang halal di dalamnya terdapat perhitungan (hisab) Dan pada yang haram didalamnya terdapat neraka"

Seseorang yang diberi oleh Allah kelebihan harta dan juga anak, bukan berarti Allah Ta’ala telah membe-rikan kebaikan-kebaikan pada dirinya. Sesungguhnya harta bagi seorang muslim bukan merupakan suatu kemuliaan tetapi merupakan ujian sedangkan harta bagi orang kafir adalah azab yang merupakan bahan bakar api neraka baginya. Alloh Ta’ala berfirman :

” Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS.A Mu’minun (23):55-56)

Demikianlah harta kekayaan manfaat atau tidaknya tergantung siapa yang memegangnya. Semoga kita dijauh-kan dari fitnahnya. dan apabila seseorang dikaruniai kelebihan harta oleh Allah maka hendaknya ia bersyukur dan bila tidak dikarunia atau belum dikaruniai harta maka hendaknya ia bersabar, itulah sikap yang terbaik bagi seorang hamba yang beriman . Wallohu'alam bi Showab.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar