9/06/2009

SEBAB TIDAK TERKABULNYA DO’A

Dan Rabbmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.Sesungguh-nya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
(QS. Mu’min:60)


D’oa adalah ibadah ruhiyah yang agung. Saat di mana setiap hamba benar-benar merasakan keagungan sang Khaliq. Saat di mana seorang hamba menyerahkan diri kepada Tuhan-nya setelah merasa tiada lagi kekuatan dan daya upaya untuk menghadapinya, telah habis yang bisa diusahakannya dan telah tuntas potensinya. Di saat itulah seorang hamba bersegera menghadapkan dirinya kepada Sang Pencipta, berserah diri untuk meraih kembali ketenangan hati, kedamaian dan rasa aman serta apa saja yang tidak akan dia peroleh dari manusia. Karena saat itu ia sedang berserah diri dan mengadu kepada penciptanya, yang memiliki segalanya, yang Maha Kaya dan Maha Mulia.

Berdo’a adalah merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang yang beriman, apalagi ketika manusia tersebut tertimpa musibah kesusahan atau kesulitan hidup. Maka do’a adalah jalan keluar baginya. Do’a diibaratkan oleh ulama suatu obat bagi penyakit jiwa, yang berupa ketakutan, cemas, dan sebagainya. Do’a sesungguhnya adalah ibadah, karena di dalamnya terkandung satu sikap penyerahan diri dengan keyakinan yang sempurna kepada yang diibadahi.

Nu'man bin Basyir Radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallohu ‘Alaihi Wasalam bersabda, "Doa itu adalah ibadah"

Dalam sebuah hadist dikatakan pula bahwa do’a adalah senjata:
“Sesungguhnya do’a itu adalah senjata para nabi dan sebaik-baik senjata”

Do’a adalah senjata yang selalu tepat sasaran dan anak panah yang tidak pernah meleset. Untuk itu menjadi keharusan bagi seorang yang beriman kepada Alloh meyakini bahwa do’anya adalah senjata yang paling ampuh menghadapi ujian-ujian dalam kehidupannya. Dan ketika seorang aktivis da’wah menghadapi musuh-musuh Alloh dengan kekuatan yang berlipat ganda dan persenjataan yang lebih canggih maka do’a pula yang bisa mengalahkannya.

Do’a juga merupakan “benteng” tempat berlindung setiap pribadi muslim dari tipu daya musuh, kesewenangan mereka, dan kebengisan mereka. Kepada siapa kita akan memohon jika bukan kepada Allah yang maha berkehendak?! Kepada siapa kita akan meminta jika bukan kepada Pemilik segalanya?! Kepada siapa Kita akan mencari perlindungan jika bukan kepada Allah, pengatur langit dan bumi serta pemiliknya juga semua yang ada diantara keduanya?! Yang jika mengatakan tentang sesuatu ‘Jadilah!’, maka terjadilah sesuatu itu?! Hanya saja mengapa do’a kita tidak terkabulkan ?

Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Ibrahim bin Adam menjelaskan tentang ayat "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”(QS. Mu’min:60)

Selang beberapa hari ketika beliau sedang berjalan di pasar Basrah, kemudian orang-orang mengerumuninya dan bertanya,"Wahai Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adam), kami sudah memanjatkan do'a akan tetapi mengapa do'a-do'a kami itu tidak dikabulkan ?" Ibrahim menjawab, " Karena hati kalian telah mati dengan sepuluh perkara, yaitu :

  1. Kalian mengenal Allah Ta’ala tetapi kalian tidak menunaikan hak-Nya.
  2. Kalian mencintai Rosululloh tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
  3. Kalian membaca Al Qur'an, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
  4. Kalian telah menikmati kenikmatan yang banyak dari Allah, tetapi kalian tidak mensyukurinya.
  5. Kalian mengatakan dan mengetahui bahwa syetan adalah musuh, akan tetapi kalian mengikuti langkahnya.
  6. Kalian mengaku dan meyakini bahwa syurga adalah benar adanya, tetapi kalian tidak beramal untuk mengantar ke sana.
  7. Kalian mengaku dan meyakini neraka adalah benar adanya, tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
  8. Kalian mengaku bahwa kematian adalah benar akan datang, tetapi kalian tidak mempersiapkan bekal untuknya.
  9. Kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, tetapi kalian lupa kekurangan diri sendiri.
  10. Kalian telah mengubur jenazah tetapi kalian tidak mengambil pelajaran dari peristiwa kematian, tidak kalian jadikan cermin bagimu.

Demikianlah jawaban Ibrahim bin Adam tentang sebab tidak terkabulnya do’a, apabila perkara-perkara tersebut telah melekat pada hati kita semoga dengan megetahui perkara-perkara penyebab tidak terkabulnya do’a kita dapat segera merubahnya. Sehingga hati kita tidak menja-di hati yang mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar