9/06/2009

BERSYUKUR ATAS NIKMAT KARUNIA ALLAHm

Maha suci Allah yang telah memberikan ni`mat begitu banyak kepada hamba-Nya, dan segala puji bagi-Nya, Dialah Tuhan semesta alam yang mengatur seluruh jagad raya ini, yang memberikan seluruh kebutuhan hamba-Nya, kendati diantara hamba itu ada yang tidak mensyukuri ni`mat yang telah diberikan kepadanya. Diantara bukti syukur seorang hamba kepada penciptanya adalah menggunakan ni`mat itu kepada jalan yang diridloi-Nya.

Udara, air, kesehatan, keselamatan, dan umur adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan nikmat karunia Allah Ta’ala, semua itu diberikan secara cuma-cuma kepada setiap hamba, mereka semua membutuhkan dan merasakannya, akan tetapi jarang sekali manusia yang merasa memiliki kemudian besyukur atas apa yang Allah karuniakan kepadanya.

Selain nikmat karunia Allah diatas masih banyak lagi nikmat yang Allah berikan dan menempel pada diri setiap hamba, nikmat-nikmat tersebut diantaranya adalah: rambut, hidung, telinga, mata, bibir, tangan, kaki dan sebagainya yang semua berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sesungguhnya nikmat karunia Allah yang diberikan kepada setiap hamba tidak ternilai harganya sekiranya manusia disuruh untuk menghitungnya tentu tidak akan mampu menghitungnya. Allah Subhana Wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an :

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”(QS.( 14) Ibrahim :34)

Demikianlah Allah memberikan peringatan pada hamba-Nya akan nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadanya. Pernahkah kita berpikir berapa besar nilai nikmat Allah yang diberikan pada kita atau pernahkah terbayangkan dalam pikiran kita apa yang dikaruniakan Allah pada kita tidak berfungsi atau tidak pada tempatnya ? Coba bayangkan bagaimana kalau rambut kepala tumbuh diseluruh tubuh kita atau mata hanya berfungsi satu bahkan tidak berfungsi sama sekali alias buta atau berfungsi semua akan tetapi tempatnya bukan di muka tetapi diatas kepala, apa yang terjadi ? Pernahkah terpikir dalam diri kita bahwa enaknya makanan, segarnya minuman, indahnya pemandangan, dan pulasnya tidur itu adalah juga nikmat dari Allah ?

Sungguh berapa banyak orang yang tidak bisa menikmati enaknya makan dan tidak bisa merasakan segarnya minuman, karena sakit yang dideritanya, begitu pula berapa banyak orang yang tidak bisa melihat indahnya pemandangan karena buta dan tidak bisa menikmati tidur karena sakit yang dideritanya. Untuk itu apabila kita dikaruniai Allah dapat melihat indahnya dunia, bisa menikmati enaknya makanan, merasakan nyenyaknya tidur sudahkah kita bersyukur atas apa yang dikaruniakan Allah pada kita ? Semua kenikmatan yang telah Allah berikan kepada manusia, Allah Ta’ala bertanya dalam Al Qur’an pada manusia. Dengan firman-Nya :

Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar Rahman ( 55):13)

Pertanyaan diatas telah diulang lebih dari 30 kali dalam surat yang sama. Sungguh pertanyaan tersebut adalah sindiran yang luar biasa bagi manusia yang mau memikirkannya. Nikmat-nikmat Allah yang sering disebut dalam Al Qur’an yang terdapat pada tubuh kita adalah: Pendengaran atau telinga, penglihatan atau mata, Hati, Lidah, Kemaluan, Tangan dan Kaki, yang semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. Untuk itu sudahkah semua itu kita syukuri dengan menggunakan sebaik-baiknya sesuai ketentuan Allah ? Sesungguhnya ujud syukur seorang hamba atas apa yang dikaruniakan Allah kepadanya adalah hanya dengan menggunakan nikmat itu sesuai ketentuan Allah saja. Dan itulah bukti syukur kepada Allah yang sebenarnya yaitu dengan menggunakan nikmat kepada jalan yang diridloi-Nya.

Agar dapat lebih mengingat dan memahami betapa besar nilai nikmat-nikmat Allah yang telah dikaruniakan pada setiap manusia ada baiknya kita meneladani kisah berikut :
Dikisahkan bahwa pada zaman dahulu ada orang miskin yang mengadukan kepada orang bijak tentang keadaan dirinya yang serba kesusahan, orang miskin tersebut mengadukan keadaannya sedemikian rupa hingga seakan-akan dirinya adalah orang yang paling miskin dan paling sengsara di dunia ini, dan dia benar-benar menampakkan kesusahannya tersebut. Kemudian ditanya oleh orang bijak tadi, “Maukah engkau menjadi buta dan engkau mendapat sepuluh ribu dirham?”
“Tentu saja tidak,” jawab orang miskin
“Maukah engkau menjadi bisu dan engkau mendapat sepuluh ribu dirham?”
“Tentu saja tidak mau”
“Maukah engkau menjadi gila dan engkau mendapat sepuluh ribu dirham?”
“Tentu saja tidak mau”
“Apakah engkau tidak malu mengadu kepada Allah, merasa tidak puas dengan pemberian-Nya, padahal engkau memiliki barang yang nilainya sama dengan lima puluh ribu dirham?” kata orang bijak.

Kisah ini menyadarkan kita akan nikmat Allah yang sebenarnya semua makhluk merasakannya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak merasa bahwa Allah telah memberinya nikmat yang tak ternilai harganya. Dan sesungguhnya Allah telah memberikan pada diri manusia kenikmatan yang sangat banyak akan tetapi diantara mereka ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
Apabila manusia itu bersyukur maka Allah pun akan menambah nikmatnya pada manusia dan Allah pun tidak akan menyiksa karena telah bersyukur pada-Nya. Allah Ta’ala berfirman dalam AlQur’an :

“ Dan ( ingatlah juga ), tatkala Rabbmu mema'lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu menging-kari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Ibrahim (14): 7)

“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS.An Nissa’ ( 4):147)

Dari ayat diatas telah jelas bahwa Allah tidak Akan mengazab hamba-Nya yang bersyukur bahkan akan menambah nikmat-Nya, akan tetapi meskipun demikian gamblangnya, hanya sedikit manusia yang mau berterima kasih kepada Tuhannya. Allah Azza Wa Jalla.berfirman dalam Al Qur’an :

Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. (QS.Saba ( 34) :13)
Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mensyukuri nikmat yang dikaruniakan-Nya. Wallahu ‘Alam bi Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar